Makanlah Cabai Rawit Agar Tetap Langsing di Usia Tua

manfaat cabe rawit untuk langsing
Tidak hanya orang muda yang mendambakan tubuh langsing, orang tua yang usia lanjut pun ingin mempunyai tubuh ideal tetap langsing. Memang tubuh langsing dan indah tentu menjadi dambaan wanita. Bahkan, keinginan tersebut pun tetap diidamkan hingga usia lanjut.

Metabolisme yang makin lambat memang menuntut lansia untuk selektif memilih makanan. Hal ini diperlukan agar kesehatannya tetap terjaga. Selain itu, keinginan untuk senantiasa ramping pun terwujud. Agar hal tersebut bisa Anda dapatkan, mulailah melakukan kebiasaan ini sejak muda.

Anda dapat mencoba mengonsumsi cabai rawit atau berada di suhu dingin agar kerampingan tubuh tetap terjaga.

Para ilmuwan mengatakan bahwa paparan suhu dingin dan bahan kimia yang ditemukan dalam cabai terbukti meningkatkan tingkat BAT (brown adipose tissue) yang berkaitan dengan penambahan berat badan.

Para ilmuwan menemukan bahwa paparan suhu dingin dan makan cabai dapat membantu mencegah orang dari kegemukan ketika usia mereka terus bertambah.

Dalam sebuah studi terobosan dari Jepang menunjukkan bahwa suhu dingin dan bahan kimia yang ditemukan dalam cabai rawit memiliki efek yang sama dalam membangun tingkat BAT (brown adipose tissue) yang membantu mengatur cara tubuh mengeluarkan energi.

BAT adalah jenis jaringan yang ada di semua bayi, ditemukan di sekitar leher dan dada, tetapi secara bertahap rusak seiring pertambahan usia.

Angka ini bervariasi antara orang dan penelitian sebelumnya membuktikan ada hubungan antara tingkat BAT dan usia serta pengaturan berat badan.

Ini merupakan pertama kalinya seseorang mampu membuktikan tingkat BAT dapat dilakukan pemulihan. Para ilmuwan mengetes dalam moderat suhu rendah di bawah 19 derajat celcius selama dua jam setiap hari selama enam minggu.

Bila dibandingkan dengan kelompok orang-orang yang hidup normal, mereka yang mengalami suhu dingin menunjukkan peningkatan kadar BAT dan juga kehilangan sekira 5 persen lemak tubuhnya.

Kesuksesan ini mungkin dikarenakan tubuh sebagai subjek bekerja keras untuk tetap hangat. Namun yang benar-benar mengejutkan adalah efek sama pada BAT terjadi ketika mengonsumsi capsinoids yang ditemukan dalam cabai rawit.

Capsinoids menunjukkan bisa mengaktifkan sensor suhu dalam usus, mirip dengan cara mencicipi cabai yang mendatangkan sensor di mulut.

Mereka memelajari juga makan cabai rawit dalam jumlah besar mengalami peningkatan jaringan BAT, dimana mereka makin kehilangan lemak tubuh.

Para peneliti berspekulasi bahwa studi terdahulu ingin menunjukkan penurunan berat badan asli berkaitan dengan pemulihan BAT.

Peneliti dan penulis laporan Takeshi Yoneshiro dari University Graduate School of Medicine di Jepang mengatakan, "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa BAT dapat direkrut bahkan pada orang yang telah kehilangan BAT sehingga berkontribusi untuk mengurangi lemak tubuh. Ini merupakan laporan pertama dan kesuksesan rekrutmen BAT yang mengarah pada pengurangan lemak tubuh manusia.

Dia menambahkan bahwa capsinoids muncul untuk menginduksi apa yang disebut brown fat dalam cara yang sama seperti berada di suhu dingin dimana bisa mengatasi sistem selular yang sama bahwa sistem saraf tubuh digunakan untuk meningkatkan produksi panas, seperti dilansir The Independent.

0 Komentar

Post a Comment